TANJUNG REDEB, tribunkaltim.co.id – Masyarakat Berau boleh
berbangga hati. Pasalnya Pemkab Berau bersama PT Berau Coal saat ini tengah
membangun Balai Latihan Kerja (BLK) di Kawasan Prapatan, Kabupaten Berau. BLK
tersebut nantinya akan dikembangkan menjadi Politeknik Berau, bahkan tidak
menutup kemungkinan akan menjadi universitas.
Kerjasama yang dilaksanakan ini memfokuskan pada pendidikan vokasi
sekaligus pusat pendidikan dan pelatihan (pusdiklat). Menurut perencanaanya,
gedung BLK akan dibangun di lahan seluas kurang lebih 20 hektar.
Hal tersebut dikemukakan oleh Rosan Roeslani, Presiden Direktur PT Berau
Coal, saat seremoni peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Wakil Gubernur,
Farid Wadjdy, Senin (17/9/2012) kemarin.
“Pembangunan BLK ini menelan dana sebesar Rp 60 milyar, BLK hanya langkah
kecil, kedepannya akan dijadikan Politeknik Berau dan menjadi universitas,”
kata Rosan.
BLK ini juga direncanakan memiliki Sembilan jurusan pendidikan, dua
diantaranya adalah jurusan otomotf dan alat berat. Diharapkan pada kuartal
kedua tahun 2013, Program pendidikan jurusan alat berat ini sudah dapat
beroperasi.
Selain itu, BLK juga akan dijadikan pusat pelatihan pertanian, perkebunan
dan peternakan. Rosan berharap, pembangunan BLK dapat meningkatkan kompetensi
SDM di Berau. “Hal ini menjadi bukti komitmen kami dalam meningkatkan
pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Gedung tersebut antinya terdiri ari 4 bangunan, meski demikian, PT Berau
Coal belum memberikan rincian mengenai 4 bangunan tersebut. Namun dari
penuturan Rosan, gedung itu nantinya mampu menampung 400 orang dan dilengkapi
dengan asrama tempat tinggal pelajar.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim, Farid Wadjdy menyampaikan
apresiasinya terhadap komitmen PT Berau Coal. “Pendidikan dan pelatihan kerja
bisa mengentaskan kemiskinan dan menekan angka pengangguran,” kata Farid.
Menurutnya, setiap tahun Pemprov Kaltim membuka bursa kerja dengan
melibatkan 70 hingga 100 perusahaan.
“Dari 100 perushaan itu, mampu menyediakan lowongan kerja untuk 400 orang,
sedangkan jumlah pendaftar (pencari kerja) mencapai 1.700 orang,” ungkapnya.
Ketimpangan kuota antara lowongan kerja dan pencari kerja tersebut, menurut
Farid disebabkan kompetensi kerja yang dibutuhkan kurang sesuai dengan ijazah
yang dimiliki oleh pelamar kerja.
“Karena itu, BLK menjadi solusi. Sehingga mereka memiliki kompetensi yang
dibutuhkan oleh perusahaan yang mebutuhkan tenaga kerja,” ujarnya.
Di akhir acara, Farid Wadjdy didampingi Bupati Berau, Makmur HAPK melakukan
peletakan batu pertama..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar